Dalam tawa, ada duka,
Jiwa raganya luluh terhiris;
Api saksinya batin terluka,
Meraung parah darah menitis.
Dalam manis, ada masamnya,
Menggores hati lukanya parah;
Mesranya disapa sakit ditutupnya,
Kelak gunung meletus marah.
Dalam sinar, ada gelapnya,
Mati lampunya tiada terlihat;
Bulan saksinya tiada bicara,
Saat sedihnya terkatup rapat.
Dalam riuh, ada sepinya,
Merelakan waktu diusung sahaja;
Sorak-sorai tiada suaranya,
Nafas terhenti menyahut Tuhannya.